Explore Kyoto Prefecture [Part 2]
Hi Semua,
Post ini adalah post lanjutan dari Explore Kyoto Prefecture [Part 1].
Perjalanan selanjutnya, kami langsung menuju bus station untuk menuju Kinkaku-ji.
Kinkaku-ji letaknya lebih jauh, dan hanya beberapa bus yang melewati, jadi kalian harus benar-benar perhatikan peta ya.
Dan benar saja, semua terbayar saat kita sampai. Pemandangannya benar-benar indah seperti lukisan. Foto ini tanpa edit sama sekali.
Disini juga ada taman dan kita bisa berkeliling di taman ini.
Karena kita datang bersama rombongan anak sekolah, koko saya jadi tertarik dengan kamera yang dibawa oleh anak sekolah tersebut, dan kamera ini adalah Disposable Kamera. Kamera ini adalah kamera model dulu, yang masih menggunakan roll. Setelah dipakai, roll filmnya bisa langsung di cuci di tempat foto, dan casingnya dibuang begitu saja. Praktis dan sangat simple buat teman-teman yang tidak membawa kamera. Harganya pun sangat murah, dan hasilnya fotonya sangat bagus. Harganya sekitar ¥900- ¥1200.
Another Fortune, dan kali ini ada mesinnya, dan bahasa english.
Bentuknya seperti ini, jika hasilnya baik bisa dibawa pulang, kalau hasilnya jelek, bisa digantungkan di tempat yang disediakan.
Di depan Kinkaku-ji, ada Ice cream matcha with gold sprinkles. Sebenarnya beli karena penasaran saja dengan gold sprinkles, biar kelihatan mevvah saja :P
Ini tempatnya, cukup ramai, tidak hanya menjual Ice cream tapi juga berbagai makanan lainnya, seperti sushi, maupun oden.
Saat naik bus untuk balik, koko saya tidak sengaja melihat Kura Kaiten Sushi. akhirnya kami memutuskan untuk makan dulu disini.
Kura Kaiten Sushi ini merupakan restoran sushi ¥100. Kami senang sekali bisa makan disini, karena walau harganya murah, rasanya sangat lezat sekali. Ini salah satu Salmon with Cheese Sauce. >.<
Dan ada juga Grill Pork & Cheese. Kami pun kalap menghabiskan 30 piring in total. >.<
Selanjutnya kami mengunjungi Kiyomizu-dera, yang terkenal sekali dengan challenge Love stone untuk mendapatkan cinta sejati. Disini juga banyak charm yang bisa dibeli, like I said before, berlaku juga untuk charm, karena Love charm yang paling banyak bisa dibeli di Kiyozumi-dera ini. Bentuk charm love yang ada disini, tidak akan kita temukan di tempat lain. Walau ditempat lain ada, tapi lebih general tidak specific seperti di Kiyozumi-dera.
Malam hari kami mengunjungi daerah Gion. Ada salah satu Shrine yaitu Yasaka Shrine.
Saat kami sampai, sangat sepi sekali. Ternyata walaupun ditulis di web-web buka sampai malam, tapi memang tidak banyak orang yang datang.
Ada beberapa penjual makanan sama seperti di Fushimi Inari-taisha, tapi rasanya tidak seenak disana. Disini juga ada beberapa charm yang bisa dibeli,
Pemandangannya cukup bagus dengan lampu-lampu disekeliling, hanya saja sangat sepi dan lebih gelap. Mungkin dikarenakan musim dingin juga.
Pemandangan yang bisa dilihat disekitar Gion. Di Gion ini terkenal dengan Geisha-nya. Ada beberapa peraturan mengenai foto Geisha yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah kita tidak boleh terlalu dekat dan menutupi jalan Geisha.
Banyak sekali yang sudah menanti di depan rumah Geisha tersebut untuk keluar. Saat saya berjalan, tidak sengaja bertemu Geisha yang baru turun dari taxi. Padahal saya berada sedekat itu, tapi karena pertama kali melihat dan jarak yang dekat sekali, saya jadi tidak mengambil kamera, dan baru foto mereka dari belakang saat mereka sedang menunggu menyebrang.
Sempat heboh dengan video pancake yang fluffy, akhirnya tidak sengaja melihat dari etalase clay, saya pikir ini pancake yang fluffy tersebut, pas datang ternyata gak fluffy / jiggly, sedikit kecewa, untungnya rasanya lumayan, dan free flow maple syrup (sedikit terhibur)
Selain pancake juga mencoba Soufflé, lumayan recommended.
Sebenarnya setelah makan dessert ini, karena masih lapar, kami melanjutkan dengan makan ramen di restaurant sebelah. Saya tidak foto karena mejanya cukup unik, dan di share dengan pengunjung lain. >.<
Kembali ke Kyoto Station, kami menyempatkan untuk berkeliling terlebih dahulu. Kyoto Station ini sangat modern sekali, dan designnya juga futuristic.
Dari atas kita bisa melihat pemandangan kota Kyoto juga.
Setelah keliling seharian, sampai kaki rasanya mau copot, kami memutuskan untuk kembali ke Hostel.
Ini adalah foto dapur di Piece Hostel Kyoto.
Kami juga membeli beberapa makanan di Sevel yang ada didekat Hostel.
Nissin Ippudo in Cup with Truffle Oil, yummy >.<
Ini adalah bentuk dari tempat tidur di Piece Hostel Kyoto. Cukup lebar dan terdapat colokan di setiap kasur. Salah satu yang menjadi favorite juga adalah suhu ruangan yang sangat pas sekali, panasnya tidak terlalu panas, dan dinginnya pas sekali, buat tidur lelap sekali.
Jika ada pertanyaan yang ingin ditanyakan dapat langsung comment di post ini.
Untuk harga mungkin saya kurang tau jelas, dan lebih akurat jika search di google.
Comments
Post a Comment